InsidePolitik–Baleg DPR bantah isu menyewa buzzer untuk dukung upaya revisi UU Pilkada khususnya di media sosial.
Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi mengatakan kaget mendengar kabar itu.
Dia memastikan tak ada anggaran atau kebijakan DPR menyewa buzzer.
“Tidak ada, tidak ada, tidak ada. Kalau itu benar, harus diusut. Tidak benar. Tidak ada, apalagi pimpinan Baleg untuk buzzer-buzzer-an itu tidak ada,” kata Awiek.
Dia menyebut tak ada upaya DPR menggiring opini publik lewat cara apa pun. DPR, ucapnya, justru membuka pintu bagi semua pihak untuk menyampaikan pendapat.
Awiek juga berkata dia tak menggunakan media sosial sama sekali untuk meluruskan isu ini.
Dia malah mengaku menjadi sasaran tembak warganet karena memimpin rapat pengesahan revisi UU Pilkada.
“Ya buktinya saya diserang buzzer ya biasa saja kan,” ujar Awiek.
Sebelumnya, komika Ernest Prakasa dan Panji Pragiwaksono menyindir buzzer-buzzer murahan yang demi uang rela menjual demokrasi dengan mendukung upaya revisi UU Pilkada.
Kedua komika ini mengimbau buzzer untuk sekali saja berhenti berpihak kepada kebusukan hanya karena uang.