InsidePolitik–Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas sesumbar lagi bahwa Indonesia tak akan impor bahan pangan mulai tahun depan.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh elemen terkait untuk bersama-sama menyukseskan dan mendukung program swasembada pangan ini.
Hal itu disampaikan Zulhas saat rapat koordinasi di Rumah Dinas Gubernur Lampung Mahan Agung, yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pertanian, Kehutanan, Kelautan Perikanan dan beberapa menteri lainnya serta sejumlah Dirjen dan Wamen.
Kemudian. Pj Gubernur Lampung Samsudin, kepala daerah di 15 kabupaten/kota, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan jajaran unsur Forkopimda di Lampung.
Dalam mendukung Swasembada Pangan 2027, Zulkifli mengungkapkan bahwa Pemerintah RI sudah sepakat tak akan impor empat bahan pangan tahun depan. Diantaranya beras, jagung, gula, dan garam, yang berhenti impor dari negara lain mulai tahun depan.
Disisi lain, Zulkiflli menekankan pentingnya irigasi sebagai elemen vital dalam produktivitas pertanian.
“Irigasi harus menjadi perhatian serius untuk memastikan keberlanjutan hasil pertanian kita,” ujarnya.
Ia menjelaskan, apabila di daerah yang mempunyai area pertanian, namun Pemerintah Daerah, Pemerintah kabupaten dan kota tidak memiliki anggaran untuk membangun irigasi, maka akan dibantu Pemerintah Pusat.
“Irigasi segera kita minta dilaporkan. Pertanian yang belum ada irigasinya, kalau (Provinsi, kabupaten/kota) tidak ada anggaran, maka pusat yang akan membangun irigasi itu,” ucapnya.
Sedangkan untuk pupuk, Zulkifli memastikan ketersediaannya akan datang tepat waktu bagi petani yang membutuhkan di masa-masa menanam.
“Dulu pupuk rantainya panjang, kadang-kadang waktu panen baru datang. Ini aturan sudah kita pangkas. Kita minta dimonitor, jangan sampai ada daerah menanam, tapi pupuknya tidak ada,” ujarnya.
Dalam upaya peningkatan hasil tani, penyediaan bibit unggul menjadi salah satu fokus utama. Zulkifli menegaskan perlunya semangat bersama antara pusat dan daerah untuk memastikan bibit unggul dapat menjangkau petani secara luas.
Sementara itu, Pj Gubernur Lampung Samsudin mengungkapkan bahwa Rakor Swasembada Pangan di Lampung ini merupakan yang kedua dari delapan Provinsi yang akan dilakukan Rakor swasembada pangan.
“Mengapa Lampung menjadi titik lokasi Rakor Swasembada Pangan? Karena memang Lampung potensinya cukup besar. Oleh karena itu, perhatian Pemerintah Pusat terhadap Provinsi Lampung yang sangat kami harapkan terkait dengan pertanian, kemudian tanaman pangan, peternakan, dan lain-lain,” ujarnya.
Terkait usulan perbaikan irigasi, Samsudin mengungkapkan bahwasannya Pemprov telah mengusulkan kepada Menteri Pekerjaan Umum terkait dengan pembangunan daerah irigasi baru di Lampung Tengah seluas 3.225,52 Ha, rehabilitasi jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi Lampung seluas 17.440 Ha untuk 18 daerah irigasi, operasi dan pemeliharaan 8 daerah irigasi kewenangan pusat untuk pekerjaan pengangkatan sedimentasi, dan peningkatan 11 daerah irigasi kewenangan Provinsi seluas 4.565 Ha.
Kemudian usulan Kepada Menteri Pertanian untuk Peningaktan Saluran Tersier dan Kuarter di 15 Kabupaten/Kota sepanjang 104.050 meter.