InsidePolitik—Ketum PKB Cak Imin mengaku tak pusing dengan isu akan digelarnya muktamar tandingan PKB yang akan digelar di Jakarta.
Sedangkan PKB versi Cak Imin, baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.
“Enggak ada, enggak ada (muktamar tandingan). Enggak kita anggep,” kata Cak Imin saat konferensi pers.
Saat ditanya apakah Cak Imin menyiapkan antisipasi khusus menyikapi hasil muktamar tandingan, dia mengatakan hal itu tidak diperlukan karena sejak awal Muktamar tandingan tidak memiliki landasan.
“Ngapain antisipasi, wong enggak jelas,” kata Cak Imin.
Lebih lanjut, Wasekjen PKB Syaiful Huda pun menegaskan bahwa keputusan yang diambil dalam muktamar selain muktamar yang digelar di Bali, maka ilegal.
“Kalau ada penyelenggaraan muktamar di luar Muktamar Bali maka itu ilegal dan kita minta aparat penegak hukum untuk segera menindak,” kata Huda dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Pendukung PBNU akan menggelar muktamar PKB di Jakarta pada September 2024. Muktamar tersebut merespons terpilihnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam muktamar PKB di Bali yang dinilai tidak sah.
Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, hingga Mahfud MD, akan diundang dalam muktamar tandingan PKB tersebut yang rencananya digelar 2 sampai 3 September 2024 mendatang.
“Kami juga akan mengajak semua senior PKB seperti Khofifah Indar Parawansa, Pak Mahfud MD, Ibu Yenny Wahid,” kata Sekretaris DPP PKB A. Malik Haramain.