InsidePolitik–Rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri makin menguat, seiring dengan rencana pertemuan itu, isu reshuffle pun muncul.
Pertemuan tersebut dikabarkan bakal terlaksana dalam waktu dekat.
Tentu pertemuan sahabat dua elite politik nasional ini tidak bisa dimaknai sebagai pertemuan biasa. Sejumlah pihak menilai bakal menghasilkan sesuatu.
Salah satu isu yang santer terdengar adalah peluang bergabungnya PDIP dalam koalisi Prabowo. Jika dikaitkan dengan masa kerja kabinet merah putih, hal ini sangat masuk akal.
Saat ini kabinet Prabowo sedang memasuki 100 hari kerja. Bukan tidak mungkin, Prabowo sebagai Presiden mengevaluasi kerja para pembantunya.
Seberapa besar kemungkinan Prabowo bakal merombak kabinet? Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menjawab bahwa hal ini merupakan hak prerogatif presiden.
“Itu (reshuffle) kewenangan sepenuhnya ada presiden. Saya belum tanya, saya belum ketemu,” kata Muzani.
Dia mengatakan, meski ada berbagai masalah yang dilakukan oleh menteri atau pejabat setingkat menteri di 100 hari pertama pemerintahan, bagi Prabowo hal itu bagian dari penyempurnaan.
“Pak Prabowo yang seperti itu selalu merasa bahwa itu bagian dari upaya untuk penyempurnaan terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan,” ujarnya.
Di sisi lain, untuk saat ini belum ada sikap tegas dari PDIP untuk memutuskan secara formal masuk pemerintah. Meski ada peluang untuk merapat, PDIP memilih di posisi mendukung pemerintahan Prabowo.