InsidePolitik–PKB minta bantuan pengamanan Muktamar Bali dengan TNI, Polri hingga pecalang, hal ini dilakukan menyusul akan adanya apel kesetiaan GP Ansor dan Pagar Nusa kepada PBNU.
Jelang pelaksanaan muktamar yang akan diselenggarakan di Bali tanggal 24-25 Agustus 2024 ini termasuk meminta bantuan pengamanan dari aparat keamanan dan pecalang.
Ketua Panitia Muktamar PKB, Cucun A. Syamsurijal menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengamankan jalannya Muktamar PKB.
“PKB ini hidup di bawah payung UU Partai Politik, semua langkah yang dilakukan patuh terhadap undang-undang. Ketika berbicara dengan keamanan pasti harus berkoordinasi TNI dan Polri,” kata Cucun lewat keterangan resminya, Senin (19/8).
Ketua Fraksi PKB DPR RI ini menyatakan, jumlah personil TNI-Polri yang akan dikerahkan untuk pengamanan Muktamar ke-6 PKB menyesuaikan kebutuhan lapangan.
“Kalau jumlah personil keamanan nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Yang pasti kami sudah sampaikan kepada mereka peserta Muktamar ribuan orang. Mungkin nanti mereka menyesuaikan,” urainya.
Tidak hanya TNI dan Polri, Cucun juga memastikan pihaknya menggandeng satuan keamanan tradisional masyarakat Bali atau yang biasa disebut pecalang turut berkolaborasi untuk mengamankan Muktamar PKB.
“Tentu ini karena Muktamar kita laksanakan di Bali, mereka punya tradisi yang harus kita hormati bersama. Nah, para Pecalang itu nanti jadi bentengnya,” tandasnya.
Sebelumnya, sayap pemuda PBNU yakni; GP Ansor dan Pagar Nusa bakal menggelar apel kesetiaan untuk mendukung penuh PBNU.
Aksi apel kesetiaan ini diduga dilakukan untuk menunjukkan kekuatan PBNU kepada PKB yang saat ini sedang memanas hubungannya.