InsidePolitik–Ketua Umum PDIP Megawati punya cerita sendiri tentang bagaimana ia mati-matian membela Prabowo Subianto.
Hubungan Presiden ke-5 ini dengan Prabowo diketahui mengalami pasang surut. Ada kalanya, merenggang seiring dengan posisi politik masing-masing.
Keduanya sangat akrab pada tahun 2009 karena maju sebagai capres dan cawapres kala itu.
Tetapi, pada 2014 peta politik berubah. Megawati tidak mendukung Prabowo. PDIP mengusung Jokowi maju di Pilpres 2014. Pun begitu hingga Pilpres 2024.
Ada satu momen penting saat Megawati masih menjabat sebagai Presiden Indonesia kelima. Usai reformasi, Prabowo berada di luar negeri untuk beberapa waktu.
Kala itu, Prabowo sedang bermasalah dengan status kewarganegaraan. Megawati yang menjadi Presiden saat itu, tidak tinggal diam.
Dia segera mengambil sikap, untuk mengupayakan agar Prabowo bisa pulang ke Tanah Air.
Bahkan dalam ceritanya, Megawati tidak ragu untuk memarahi Panglima TNI hingga Menteri Luar Negeri saat itu.
“Dulu saya ambil beliau keleleran (terlantar), saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima,” ungkap Megawati.
Akhirnya usaha Megawati membuahkan hasil. Bagi Megawati, seperti apapun persoalan yang dihadapi Prabowo saat itu, dia tetap anak bangsa.
“Apapun juga beliau manusia Indonesia. Pulang, beri dia itu tanggung jawab,” ucapnya.
Menurut dia, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
“Kenapa Pak Prabowo sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya, itu Pancasila saya,” ucap Megawati.