InsidePolitik–Beredar isu adanya pungutan liar (pungli) makan bergizi gratis (MBG) di Tangerang. Pihak istana pun segera meresponnya.
Sebelumnya, salah satu akun di media sosial X yang mengunggah adanya pungutan uang sebesar Rp 10 ribu kepada orang tua siswa untuk membeli tempat makan serta sendok dan garpu.
Unggahan itu mencantum bukti tangkapan layar chat pungutan uang kepada orang tua siswa.
Terkait pungutan liar dalam program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah Ciledug, Tangerang itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte angkat bicara.
Philips menegaskan tidak ada pungutan untuk program yang hanya dikelola oleh Badan Gizi Nasional ini.
“Kita punya prosedur dan sistem sendiri dalam kaitan dengan informasi-informasi yang dulu pernah muncul ada janji-janji dari pihak-pihak yang bertanggung jawab. Itu masyarakat diharapkan juga muncul awareness-nya. Bahwa program ini hanya dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Informasi terkait dengan dapur, gizi, dan lain-lain ada di Badan Gizi Nasional,” katanya.
Mengenai bukti tangkapan layar chat pungutan liar itu, Philips tidak menanggapi lebih lanjut.
Ia mengungkapkan fokus pemerintah saat ini adalah membenahi pelaksanaan program MBG.
Sebab, pelaksanaan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini membutuhkan energi dan perhatian yang besar guna mencapai apa yang telah direncanakan.
Ia pun meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap informasi yang beredar perihal oknum yang mencari keuntungan dalam program MBG.
“Karena menjalankan program yang sudah fix aja itu sudah sangat membutuhkan energi dan perhatian. Sehingga hal-hal yang terkait dengan media sosial, mudah-mudahan masyarakat menjadi semakin dewasa juga untuk melihat berita dan informasi,” ujarnya.