InsidePolitik–Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menyebut Capres Harris sebagai seorang Marxis Kiri yang radikal.
Seperti diketahui, Trump terus menggalang dukungan untuk gerakan Make America Great Again (MAGA), ia sekali lagi bersumpah untuk menindak tegas keimigrasian ilegal sembari mengecam saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Trump juga menyalahkan Harris, yang ia gambarkan sebagai “seorang Marxis kiri radikal” yang tidak cerdas dan “tidak layak” untuk menjabat sebagai presiden.
“Anda (Harris) telah menghancurkan negara kita,” ujar Trump.
Trump bertekad untuk menepati janji kampanyenya untuk melaksanakan operasi deportasi terbesar dalam sejarah AS jika terpilih jadi presiden kelak.
“Nanti, 5 November, akan menjadi tanggal terpenting dalam sejarah negara kita dan bersama-sama, kita akan membuat Amerika kuat lagi,” katanya.
Trump bergabung dengan sejumlah anggota Partai Republik dan sekutu lainnya selama acara tersebut.
Banyak yang melancarkan serangan ad hominem terhadap Harris – salah satu pembicara menyebutnya “setan” – dan menggunakan retorika yang menghasut terhadap para migran dan komunitas imigran.
Pemilu AS 2024 bergantung pada tujuh negara bagian medan pertempuran penting, termasuk Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania, di mana persaingan masih terlalu ketat untuk diprediksi.
Hasil pemilu AS tahun ini kemungkinan akan bergantung pada beberapa ribu pemilih swing voters yang akan membuat keputusan akhir di negara-negara bagian penting.
Baik kubu Harris maupun Trump telah mendesak para pendukung mereka untuk memberikan suara di tahap akhir kampanye masing-masing.
Lebih dari 41 juta warga AS telah memberikan suara mereka melalui pemungutan suara langsung atau melalui surat suara hingga tengah hari pada hari Minggu, menurut penghitungan Election Lab di University of Florida.