INSIDE POLITIK — Dalam upaya mempercepat industrialisasi daerah, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melakukan audiensi strategis dengan Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Fokus utama pertemuan ini adalah mendorong hilirisasi komoditas unggulan Lampung agar memberi nilai tambah ekonomi bagi daerah.
Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Lampung memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan, seperti gabah, jagung, singkong, kopi, cokelat, dan karet, yang hingga kini belum sepenuhnya dimaksimalkan dalam bentuk produk olahan bernilai tinggi.
“Kami ingin Lampung masuk dalam prioritas nasional pengembangan kawasan industri pangan. Komitmen kami kuat, dan kami siap mendukung investor yang mau masuk ke sektor hilirisasi, terutama olahan turunan dari singkong seperti sorbitol,” tegas Gubernur Mirza.
Tak hanya soal hilirisasi, Gubernur juga menekankan perlunya perluasan kawasan industri di Provinsi Lampung agar ekosistem industri berkembang secara menyeluruh, inklusif, dan membuka lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat lokal.
“Kawasan industri bukan hanya soal lahan dan pabrik, tapi juga transformasi ekonomi daerah yang menyentuh hulu-hilir. Ini investasi masa depan Lampung,” tambahnya.
✅ Langkah Nyata Pemprov Lampung dalam Mendukung Hilirisasi:
- Menetapkan harga dasar gabah dan ubi kayu untuk melindungi petani,
- Mengendalikan distribusi komoditas pertanian,
- Memberikan bantuan alat pertanian modern seperti combine harvester, rice milling unit, dan dryer,
- Membangun silo penyimpanan untuk mendukung distribusi hasil panen secara efisien.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari kebijakan reformasi tata niaga dan penguatan rantai pasok sebagai prasyarat hilirisasi yang berkelanjutan.
Audiensi ini turut dihadiri pejabat strategis Kementerian Perindustrian, antara lain Sekjen Kemenperin Eko SA Cahyanto, Dirjen ILMATE Setia Diarta, Dirjen KPAII Tri Supondi, dan Direktur Industri Makanan dan Perikanan Dian Arneta. Dari pihak Pemprov Lampung, Gubernur didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung.
Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama antara pusat dan daerah untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan olahan nasional dan pusat pertumbuhan industri agro yang berdaya saing tinggi.***