INSIDE POLITIK— Komitmen untuk memajukan olahraga daerah kembali ditegaskan dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) KONI Tanggamus 2025. Bertempat di Ballroom Hotel Royal Gisting, Kamis (19/6/2025), forum tersebut menetapkan Hi. Nuzul Irsan, S.E. sebagai Ketua Umum KONI Tanggamus masa bakti 2025–2029 melalui mekanisme aklamasi.
Sebanyak 22 cabang olahraga (cabor) yang memiliki hak suara sepakat memilih Nuzul, yang ditetapkan dalam Berita Acara Nomor: 03/MUSORKABLUB-TGM/2025.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan ini. Meskipun saya baru di KONI, saya terbuka terhadap saran dan masukan dari seluruh pengurus cabor,” ujar Nuzul dalam sambutannya usai ditetapkan.
Nuzul menegaskan niatnya maju sebagai Ketua KONI bukan sekadar posisi, tetapi untuk memajukan olahraga Tanggamus dengan prioritas pembinaan atlet lokal sesuai arahan Pemkab.
“Target kita, atlet-atlet berprestasi itu berasal dari putra-putri asli Tanggamus. Itulah harapan pemerintah daerah dan jadi fokus kita bersama,” imbuhnya.
Ia juga menanggapi wacana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait larangan hibah Pemda ke KONI. Menurutnya, KONI harus mulai mencari sumber pembiayaan alternatif seperti sponsorship dan CSR agar organisasi tetap berjalan dan olahraga daerah tidak stagnan.
“Ke depan, harus ada transparansi. Cabor juga harus aktif. Jangan sampai anggaran pembinaan besar, tapi tidak menghasilkan prestasi,” tegas Nuzul.
Ia pun menyatakan bahwa memimpin KONI bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
“Saya tidak mencari uang di sini. Kalau ada event silat tapi anggaran kosong, ya saya keluarkan dari kantong sendiri. Malu kalau tidak jalan. Tapi tentu saya tidak bisa sendirian, perlu dukungan dari semua cabor,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III KONI Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, turut hadir dan mengucapkan selamat kepada Nuzul. Ia mengingatkan agar susunan kepengurusan KONI Tanggamus tidak terlalu gemuk dan dipilih berdasarkan kompetensi serta kecintaan terhadap olahraga.
“Cukup 30 sampai 40 orang. Jangan hanya banyak tapi jadi beban. Pengurus harus mengerti olahraga, minimal olahraga ringan seperti bridge atau catur,” ujarnya.
Yanuar juga menekankan pentingnya KONI membangun jaringan eksternal jika Permenpora Nomor 14 benar-benar membatasi bantuan Pemda ke depan.
“Pengurus baru harus mampu menjalin kemitraan dengan pihak luar. KONI harus punya cabor prioritas yang bisa bersaing di level nasional hingga internasional,” pungkasnya.***