INSIDE POLITIK- Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus menggencarkan program penyerahan ijazah gratis bagi lulusan SMA dan SMK Negeri. Program ini ditujukan untuk memudahkan alumni mendapatkan dokumen penting tersebut tanpa biaya tambahan yang membebani.
Salah satu langkah konkret dari program ini terlihat di SMA Negeri 2 Kalianda, Lampung Selatan, di mana Kepala Sekolah Herwansyah, S.Pd., M.Pd., menunjukkan komitmen tinggi terhadap amanah yang diemban. Ia tak segan untuk blusukan dari pintu ke pintu, menyerahkan ijazah langsung ke rumah para alumni.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab kami. Ijazah adalah hak para alumni, dan sangat penting untuk masa depan mereka, baik untuk melanjutkan pendidikan ataupun masuk ke dunia kerja,” ujar Herwansyah saat diwawancarai pada Minggu (18/5/2025).
Menurut Herwansyah, penyerahan ijazah dilakukan tanpa biaya sepeserpun dan akan diberikan langsung kepada alumni atau, jika yang bersangkutan tidak berada di tempat, kepada orang tua kandung mereka.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mencatat sebanyak 21.873 ijazah masih tertahan di sekolah. Namun, sejak dibukanya posko pelayanan pada 12 hingga 26 Februari 2026, sudah lebih dari 14.000 ijazah telah diserahkan ke para alumni.
Dengan pendekatan langsung ini, Herwansyah berharap tidak ada satu pun alumni SMA Negeri 2 Kalianda yang kehilangan akses terhadap dokumen penting mereka.
Sementara itu, inisiatif ini mendapat sambutan positif dari para alumni. Azis, lulusan angkatan 2024, menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintah dan pihak sekolah. “Saya sangat bersyukur. Ijazah saya diantar langsung ke rumah, tanpa biaya. Terima kasih kepada Pak Gubernur, Dinas Pendidikan, dan kepala sekolah,” ujarnya.
Langkah ini menjadi contoh nyata bahwa pelayanan publik yang tulus dan menyentuh masyarakat bisa dilakukan dari level tertinggi hingga tingkat sekolah. Tanpa gengsi, Herwansyah menunjukkan bahwa pengabdian seorang pemimpin tak dibatasi oleh ruang kerja.***