INSIDE POLITIK– Komitmen Pemerintah Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, dalam memperkuat ketahanan pangan kembali menuai apresiasi. Tahun ini, total tujuh sumur bor telah dibangun dengan dukungan Dana Desa, dan dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bumiratu, Sugianto A.Md, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa atas realisasi program yang terbukti mendukung produksi pertanian, terutama di musim kering.
“Dari 2024 hingga 2025 ini, sudah ada enam sumur yang digunakan, dan satu lagi sedang dalam tahap penyelesaian. Ini bukti nyata dukungan pemerintah kepada petani,” ujar Sugianto.
Ia menambahkan, sumur-sumur tersebut sangat berperan dalam menjamin kelancaran musim tanam kedua yang biasanya terkendala kekeringan.
Pengalaman serupa disampaikan Tukimin, salah satu petani yang lahannya berada di dataran tinggi dan tak terjangkau irigasi dari Bendungan Way Sekampung.
“Dengan adanya sumur bor, kami bisa panen dua kali setahun. Sumur ini menyala tanpa henti, dan kami bergantian pakai airnya. Ini sangat membantu kami,” jelas Tukimin.
Langkah Pemerintah Pekon Bumiratu juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pertanian dan Kejaksaan Negeri Pringsewu. Dalam agenda Penerangan Hukum dan Pertanian di Aula Kecamatan Pagelaran pada Jumat (25/7/2025), Sekretaris Dinas Pertanian, Maryanto, mengapresiasi upaya desa yang dinilai sangat mendukung program ketahanan pangan nasional.
Pernyataan tersebut juga diamini oleh Kasi Intel Kejari Pringsewu, Kadek Ariatmaja, yang menilai pentingnya sinergi antara pemerintah desa, petani, dan penegak hukum untuk menjaga keberlanjutan program berbasis kebutuhan masyarakat.
Kepala Pekon Bumiratu, Diantoro, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian merupakan prioritas utama pihaknya. Ia mengaku, sebagai anak petani, ia paham betul tantangan yang dihadapi para petani.
“Kami tidak ingin petani kesulitan air saat menanam. Karena itu, kami terus mendorong pembangunan sumur bor agar produksi pertanian tetap berjalan,” kata Diantoro.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembangunan desa, tak hanya dalam bidang pertanian, tetapi juga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan.
“Bumiratu adalah milik kita bersama. Mari kita rawat dan bangun desa ini dengan semangat gotong royong,” tutupnya.***