INSIDE POLITIK- Pemerintah Provinsi Lampung mencatat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun 2024 sebesar Rp69,897 miliar. Angka ini akan menjadi salah satu sumber pembiayaan APBD Tahun 2025, sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkuat pondasi ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela memaparkan realisasi pendapatan daerah mencapai Rp7,451 triliun (86,33%) dari target Rp8,631 triliun. Sedangkan realisasi belanja dan transfer tercatat sebesar Rp7,506 triliun dari total anggaran Rp8,756 triliun.
“Meski terdapat deviasi antara target dan realisasi, secara umum pelaksanaan APBD 2024 berjalan baik. Seluruh program prioritas telah dilaksanakan maksimal,” kata Jihan.
Transparansi dan WTP Kesebelas Kali
Wagub Jihan menegaskan bahwa Pemprov Lampung kembali berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk yang ke-11 kali berturut-turut, sebagai bukti kuat atas komitmen tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.
“Kami patuh terhadap regulasi, standar akuntansi pemerintahan, dan terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan yang profesional dan bersih,” tegasnya.
Dua Raperda Strategis: RPJMD dan Investasi Sehat
Selain membahas laporan APBD, Jihan juga menyampaikan dua Raperda penting:
- RPJMD Provinsi Lampung 2025–2029, dan
- Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal.
“Keduanya adalah instrumen penting untuk menyusun arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan sekaligus menciptakan iklim investasi yang sehat, kondusif, dan berdaya saing,” jelas Jihan.
Raperda investasi ini mencakup bentuk insentif, jenis usaha prioritas, hak dan kewajiban pelaku usaha, serta sistem pengawasan dan evaluasi investasi. Seluruhnya mengacu pada prinsip kepastian hukum, kesetaraan, transparansi, dan efektivitas.
Lampung Menuju Indonesia Emas 2045
RPJMD yang dirancang selaras dengan RPJMN nasional, mengusung visi besar:
“Lampung Maju Menuju Indonesia Emas” melalui tiga cita pembangunan:
- Pertumbuhan ekonomi inklusif dan inovatif,
- SDM unggul dan produktif,
- Tata kelola pemerintahan yang adil, berkelanjutan, dan berintegritas.
Fokus utama meliputi:
- Ekosistem ekonomi desa,
- Lumbung Pangan Nasional,
- Lumbung Energi Terbarukan,
- Dan dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami ingin memastikan uang berputar di desa. Ketika desa tumbuh, Lampung sejahtera. Inilah arah besar pembangunan kami,” tutup Jihan optimistis.***