InsidePolitik–Pasca putusan MK, PDIP punya peluang besar untuk mengusung kandidat sendiri di Pilgub Lampung, tanpa harus koalisi.
Sebelumnya, PDIP sudah menyerahkan surat tugas kepada Umar Ahmad sebagai bacawagub, namun hingga kini perkembangan tindak lanjut surat tugas itu makin bias.
Apalagi, meski Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah dua kali mengumumkan rekomendasi kandidat yang akan diusung PDIP di Pilkada Serentak 2024.
Namun, Megawati Soekarnoputri belum menentukan rekomendasinya untuk Pilgub Lampung, apakah akan tetap mengusung Umar Ahmad atau malah mendukung Sutono.
Ada kabar PDIP cenderung masih bersikap wait and see di Pilgub Lampung, terlebih pasca putusan MK, PDIP bakal amat selektif untuk menentukan kandidat di Pilgub Lampung.
Upaya ini dilakukan untuk melawan langkah KIM Plus yang berusaha mendominasi di Pilkada Serentak 2024 termasuk di Lampung.
Hal ini yang coba diantisipasi oleh PDIP untuk memberikan lawan sepadan dengan kandidat yang diusung oleh koalisi KIM Plus.
Sikap PDIP yang mencoba berseberangan dan berupaya melawan KIM Plus ini juga yang nampaknya menguatkan sinyalemen PDIP bakal memberi jalan kepada Herman HN untuk berpasangan dengan Umar Ahmad.
Sikap berseberangan ini juga sudah dilakukan PDIP di sejumlah provinsi, seperti; Pilgub Sumut; Pilgub Jakarta termasuk Pilgub Jabar.
Hal ini juga kemungkinan akan dilakukan di Pilgub Jateng dan berpeluang juga diterapkan di Pilgub Lampung.
Apalagi, tingkat elektabilitas Herman terbilang tinggi dan masih punya peluang besar untuk menyalip elektabilitas Rahmat Mirzani Djausal yang diusung oleh KIM Plus.