INSIDE POLITIK- Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (POP-KAB) Tanggamus 2025 resmi ditutup dengan semarak dan penuh optimisme di Gedung Olahraga Kampung Way Som, Kota Agung. Ajang ini mencetak sejarah baru: melibatkan 949 pelajar dari 159 sekolah, memperebutkan 70 medali emas, dan melahirkan juara-juara muda berbakat yang siap melangkah ke level berikutnya.
Sekretaris Daerah Tanggamus, Suaidi, M.M., dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga semangat dan komitmen pembinaan jangka panjang bagi para atlet muda. Ia memberi apresiasi tinggi kepada panitia pelaksana, Dispora, KONI, serta seluruh cabang olahraga (Cabor) yang telah menyukseskan ajang ini.
“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi fondasi lahirnya atlet masa depan. Mereka harus dibina secara serius, agar bisa harumkan nama Tanggamus hingga ke tingkat dunia,” ujar Sekda.
🥇 Juara Umum: SD Muhammadiyah Gisting
Ajang POP-KAB 2025 menobatkan SD Muhammadiyah Gisting sebagai Juara Umum, dengan raihan 7 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Para atlet muda ini berhasil menunjukkan talenta yang luar biasa dan potensi besar untuk bertanding di ajang lebih tinggi seperti PORPROV X, POPWIL, hingga POPNAS.
🏆 Inspirasi dari M. Wildan: Dari Tanggamus ke Dunia
Sekda juga menyampaikan kisah inspiratif M. Wildan, atlet pencak silat asal Gunung Alip yang menorehkan prestasi luar biasa: Juara PORPROV 2022, PON 2024, hingga Juara Dunia di Abu Dhabi 2024.
“Jadikan Wildan sebagai panutan! Putra Tanggamus bisa juara dunia, kalian pun bisa,” serunya membakar semangat para pelajar.
🛠️ Komitmen Pemda: Dukung Atlet & Tingkatkan Kompetensi Pelatih
Suaidi juga menegaskan dukungan penuh Pemkab terhadap peningkatan kualitas pelatih dan ofisial. Ia mendorong KONI dan Cabor untuk mendatangkan pelatih-pelatih berkelas nasional guna melatih para bibit atlet secara profesional.
“Jangan setengah-setengah. Kalau perlu, datangkan pelatih tingkat dunia untuk tularkan ilmunya ke Tanggamus,” tandasnya.
🎯 Pesan Penutup: Seimbang Antara Prestasi dan Akademik
Meski semangat olahraga digaungkan, Sekda tak lupa mengingatkan pentingnya keseimbangan dengan pendidikan formal.
“Prestasi olahraga penting, tapi pendidikan di sekolah juga jangan dilupakan. Keseimbangan adalah kunci,” pungkasnya.***