INSIDE POLITIK — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung bersiap menggelar Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) pada 26 Juni 2025 untuk memilih Ketua Umum yang baru. Langkah ini diambil menyusul pengunduran diri Arinal Djunaidi dari posisi Ketua KONI yang berlangsung sejak April lalu.
Berbeda dengan tradisi sebelumnya, di mana posisi Ketua KONI dipegang oleh Gubernur aktif, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal atau Mirza, menegaskan sikapnya menolak menjabat posisi tersebut.
Mirza menilai banyak tokoh lain yang lebih pantas memimpin KONI Lampung, sekaligus menegaskan komitmennya untuk fokus menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
“Saya ingin konsentrasi mengemban amanah sebagai Gubernur, sementara KONI perlu dipimpin oleh figur yang benar-benar fokus di bidang olahraga,” ujarnya.
Selain itu, Mirza juga menegaskan kebijakan pendanaan KONI Lampung ke depan yang tidak lagi bergantung besar pada dana APBD Provinsi.
“Bantuan dari APBD sifatnya terbatas, sebagian besar dana pembinaan atlet menjadi tanggung jawab KONI dan pengurus cabang olahraga,” jelasnya.
Prioritas utama anggaran daerah selama lima tahun ke depan menurut Mirza akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur, terutama jalan, sebagai fondasi kemajuan daerah secara menyeluruh.
Keputusan ini sekaligus membuka ruang bagi KONI Lampung untuk mendorong kemandirian organisasi dan peningkatan prestasi atlet tanpa tergantung pada anggaran pemerintah daerah.***