InsidePolitik–RMD-Jihan dan Arinal-Sutono menjadi medan laga KIM Plus vs PDIP di Pilgub Lampung.
Hasilnya, berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, RMD-Jihan unggul telak dengan perolehan suara hingga 80 persen suara.
Sedangkan, Arinal-Sutono hanya meraih kurang dari 20 persen suara di Pilgub Lampung.
Kemenangan RMD-Jihan di Pilgub Lampung ini makin menambah deret koleksi kesuksesan KIM Plus di Pilkada Serentak 2024.
Kemenangan RMD-Jihan ini sebenarnya sudah bisa diprediksi. Selain karena, Arinal yang dianggap gagal oleh masyarakat Lampung di periode pertamanya memimpin Lampung.
Satu hal penting lainnya adalah latar belakang parpol pengusung RMD-Jihan, yakni; KIM Plus yang semuanya mengepung Arinal-Sutono yang hanya didukung PDIP.
Di Pilgub Lampung ‘Raksasa’ KIM Plus memang tak terlalu signifikan men-support Mirza-Jihan, sejak ditetapkan sebagai paslon, hanya Gerindra yang terlihat total berjibaku memenangkan Mirza-Jihan.
Gerindra all out memenangkan Mirza-Jihan, termasuk mengerahkan selebritis sekaliber Raffi Ahmad untuk terjun langsung memenangkan Mirza-Jihan.
Di akui memang faktor ketokohan Mirza dan latar keluarganya-lah yang memberi pengaruh besar simpati masyarakat mendukung Mirza-Jihan.
Ayah Mirza, Faisol Djausal adalah tokoh Lampung yang dikenal sebagai tokoh penting dibalik Mirza.
Om Faisol–begitu ia bisa disapa–adalah ‘otak’ dari berbagai sisi Mirza-Jihan. Ia juga disebut sebagai sosok penting yang mampu ‘menggiring’ petinggi-petinggi parpol di KIM Plus hingga akhirnya mau mendukung putranya.
Bayangkan, Golkar yang sudah mencalonkan Arinal berbalik merekom Mirza.
Begitu juga dengan NasDem, Herman HN yang disebut kandidat kuat di Pilgub Lampung, mentah setelah Paloh merekom Mirza.
Meski sempat santer disebut, ‘mundurnya’ Herman HN di bursa cagub karena barter dengan kepastian istrinya untuk maju kembali di Pilwakot Bandar Lampung.
Karena, istri Herman HN, Eva Dwiana nyaris tak bisa maju melalui PDIP setelah kisruh antara PDIP vs Herman-Eva di Pileg 2024 lalu.
Meski demikian, sosok Mirza yang muda, energik sekaligus religius ini memang dianggap menjadi sosok paling ideal memimpin Lampung.
Mantan Anggota DPRD Lampung ini tak neko-neko, banyak waktunya ia habiskan dari masjid ke masjid untuk iktikaf. Bisa jadi, cuma Mirza politisi di Lampung atau bahkan di Indonesia yang bisa bercengkerama sambil lesehan di teras-teras masjid.
Jauh sebelum hari pencoblosan, banyak yang menyebut, meski Iyai Mirza tak kampanye sekalipun, ia bisa menang dengan amat mudah di Pilgub Lampung.
Akan halnya dengan Arinal, pasca ‘dilepas’ Golkar saat posisi ketum dijabat Bahlil, keadaannya memang seperti terombang-ambing di Pilgub Lampung.
Arinal jelas kecewa dengan sikap Bahlil, apalagi ia adalah Ketua DPD Golkar Lampung. Harga dirinya seolah tak dilihat sama sekali oleh Bahlil.
Karenanya, meski sempat disebut bakal difungsikan di pemerintahan Prabowo, namun Arinal memilih berlaga di Pilgub Lampung. Ia tak lagi melihat arena pilkada bukan sekedar posisi tapi sudah urusan pi’il.
Jalan Arinal makin lempang mana kala MK mengetok putusan Nomor 60 /PUU-XXII/2024 yang membuka peluang bagi partai politik untuk mengajukan calon di Pilkada tanpa ambang batas yang secara otomatis membuka jalan PDIP untuk mengusung calon sendiri di Pilgub Lampung. Namun, misi memang kerap kali tak sesuai harapan.
Kini, rakyat Lampung sudah memutuskan, RMD-Jihan terpilih oleh sebagian besar rakyat Lampung.
Harapannya, RMD-Jihan yang diusung KIM Plus bisa men-sinergikan Lampung dengan pusat dalam berbagai hal utamanya pembangunan di Lampung yang masih banyak pekerjaan rumahnya.