InsidePolitik—Pilwakot Bandar Lampung masuk dalam salah satu daerah rawan, oleh karena itu Bawaslu menggandeng puluhan lembaga hingga ormas untuk mengawasi Pilwakot Bandar Lampung.
Menurut Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar, pihaknya telah melakukan MOU dengan 56 lembaga mulai dari perguruan tinggi OKP Ormas dan stakeholder untuk mengawasi Pilkada 2024.
“Kita harapkan Pilkada 2024 ini dilangsungkan dengan riang gembira dan tidak melanggar aturan yang telah ditentukan Bawaslu,” katanya.
“Tentunya Bawaslu akan fokus dalam mengantisipasi dan mencegah politik uang, isu sara, hoax dan netralitas ASN termasuk netralitas aparatur kelurahan dan aparatur desa seperti kaling, kadus maupun RT,” kata Iskardo.
Disinggung terkait wilayah kerawanan Pilkada, Iskardo mengatakan Bandar Lampung salah satu wilayah rawan pada Pilkada 2024.
“Maka kami selalu menekankan kepada stakeholder agar melakukan penguatan pengawasan partisipatif selain itu Bawaslu juga ada program deklarasi netralitas tidak hanya untuk ASN tapi juga mitigasi kita terhadap aparatur kelurahan dan desa,”
“Kita berharap penomena pelanggaran di Pilkada sebelumnya tidak terulang kembali di Pilkada 2024,” ujarnya.
Sementara Ketua Bawaslu Bandar Lampung Apriliwanda menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan pelanggaran di Pilkada 2024.
“Kami lakukan semangat pencegahan guna meminalisir pelanggaran, selain itu disetiap tahapan kami juga selalu bersurat kepada paslon, ASN maupun aparatur kecamatan hingga kelurahan,” kata Apriliwanda.
Dia berharap dengan maksimalnya pencegahan akan mengurangi indikasi pelanggaran Pilkada.
“Kami juga akan melakukan pengawasan melekat dalam masa Kampanye nanti, hal ini guna mengantisipasi adanya pelanggaran,” pungkasnya.