INSIDE POLITIK– Di tengah gelombang transformasi pendidikan nasional menuju pembelajaran abad 21, PT Lampung Cerdas Mendunia muncul sebagai pelopor inovatif dari daerah. Sejak 2017, lembaga ini telah menerapkan metode hypnoteaching, sebuah pendekatan yang kini terbukti selaras dengan semangat Deep Learning yang diusung Kementerian Pendidikan.
Hypnoteaching bukan sekadar teknik mengajar, tetapi strategi untuk menjangkau sisi emosional siswa melalui komunikasi bawah sadar, sugesti positif, dan empati guru. Hasilnya, proses belajar tak hanya menyenangkan, tetapi juga lebih melekat dalam ingatan siswa.
“Sejak awal kami percaya bahwa pembelajaran efektif harus menghidupkan koneksi antara guru dan murid, bukan hanya transfer ilmu, tapi juga energi positif,” ujar Syaifulloh, CEO Lampung Cerdas Mendunia.
Lembaga ini telah melatih ribuan guru dari berbagai jenjang pendidikan di seluruh Indonesia, menjadikan ruang kelas sebagai tempat yang inspiratif dan memberdayakan. Sebanyak 78% sekolah mitra mencatatkan peningkatan partisipasi siswa dan prestasi akademik usai mengikuti pelatihan hypnoteaching.
Kini, seiring digulirkannya kebijakan Deep Learning oleh Kemdikbudristek, Lampung Cerdas justru sudah jauh melangkah lebih dulu. Kecocokan nilai antara hypnoteaching dan deep learning—mindful, meaningful, joyful—menjadi bukti bahwa metode ini tak hanya relevan, tapi juga visioner.
Dikenal dengan semboyan “Mencerdaskan dengan Hati,” Lampung Cerdas juga telah meraih sederet penghargaan nasional dan internasional, termasuk Rekor MURI serta predikat “The Great Champions of Asia” dari Asia Media Award. Ini menjadi pengakuan atas komitmen lembaga dalam menghadirkan pendidikan yang berdampak luas.
Di era pendidikan yang menuntut inovasi dan empati, metode hypnoteaching bukan hanya strategi mengajar—ia adalah jembatan antara ilmu, hati, dan masa depan.***