InsidePolitik–Pilkada Lamsel bukan hanya jadi medan pertarungan Nanang-Antoni dan Egi-Syaiful, tapi juga persaingan antara KIM Plus Zulhas vs PDIP di Pilkada Lamsel untuk memuluskan jalan Egi-Syaiful.
Praktis, pasangan Egi-Syaiful memang tak bekerja keras, karena Zulhas sang mertua yang bergerak total agar sang menantu menang.
Zulhas bahkan menafikan status dirinya sebagai pejabat negara. Menko Pangan ini bahkan terang-terangan mengalihkan berbagai sumber daya pangan ke Lamsel.
Posisi Nanang-Antoni bukan hanya harus melawan kepungan parpol KIM Plus tapi juga dibayang-bayangi Zulhas yang nyaris tanpa etika memenangkan menantunya.
Lihat saja, sejak menantunya resmi jadi Cabup Lamsel, frekuensi kunjungan Zulhas ke Lamsel memang amat tinggi.
Padahal, Zulkifli Hasan adalah Menko Pangan yang notabene pejabat negara.
Uniknya, saat kunjungan ke Lampung, Zulhas cenderung melakukan kunjungan ke daerah spesifik, yakni; Lampung Selatan, tempat dimana sang menantu, Egi Radityo Pratama sedang maju di Pilkada Lamsel.
Seperti kemarin, Zulhas kembali kunjungan dalam kapasitasnya sebagai Menko Pangan untuk memastkan stok beras aman jelang akhir tahun.
Selain itu, Zulhas juga hadir di acara Rembuk Tani yang lagi-lagi berlangsung di Lampung Selatan.
Sejak menantunya resmi jadi Cabup Lamsel, frekuensi kunjungan Zulhas ke Lamsel memang amat tinggi.
Sikap Zulhas yang terlihat langsung memihak langsung ke pasangan Egi-Syaiful ini juga yang sempat dilaporkan oleh tim hukum paslon Nanang Ermanto – Antoni Imam ke Bawaslu Kabupaten Lampung Selatan pada September lalu.
Menko Pangan itu dilaporkan lantaran disinyalir terlibat langsung dalam kegiatan kampanye salah satu bakal calon bupati setempat yang notabene merupakan menantunya sendiri.
Disamping itu, dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Zulhas juga dilaporkan atas dugaan tindakan money politik dengan membagikan sembako berupa minyak goreng kemasan kepada peserta yang hadir.
Dan, hasilnya memang luar biasa, pada hitung cepat sejumlah lembaga survei, ‘kerja keras’ Zulhas berbuah manis, Egi-Syaiful meraih 69 persen suara, sedangkan Nanang-Antoni hanya 30,8 persen.