InsidePolitik–Petani singkong akan mendatangi Pemprov Lampung untuk menanyakan kejelasan harga singkong yang masih tak ada kejelasan, meski sebelumnya Pj Gubernur Lampung sudah menetapkan harga beli Rp1.400/kg.
“Kami tidak mengancam, tapi kami akan buktikan akan datang dengan jumlah ratusan ribu petani,” kata Ketua Umum Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur Maradoni.
Maradoni yang datang bersama pengurus Paguyuban Petani Singkong Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Waykanan.
Mereka diterima Sekdaprov Fredy MS. “Pak Gubernur sedang dipanggil ke Jakarta,” katanya.
Dia mengatakan, saat aksi damai di halaman kantor Bupati Lampung Timur pekan lalu, petani singkong mengajukan sejumlah tuntutan seperti harga singkong Rp 1.890 per kilo, rafraksi atau potongan tak lebih 15 persen serta tuntutan lain.
“Adanya keputusan antara Pemprov Lampung dengan pengusaha, harga singkong Rp1.400 per kg, petani belum berpihak ke petani. Tapi, kami akan mentaatinya,” tegasnya.
Tapi apa lacur, meskipun kesepakatan harga tersebut telah sampai ke petani, tapi hingga kini pengusaha masih semena-mena memainkan harga dan sangat merugikan petani.
Oleh sebab itu, karena hingga saat ini belum ada kesepakatan harga, ratusan ribu petani singkong di Provinsi Rua Jurai akan menggelar aksi besar-besaran di Pemprov dan DPRD.
Selasa (24/12/2024), Pemprov Lampung dan 29 pengusaha tepung tapioka telah pula menyepakati harga singkong jadi Rp1400/kg. Selain itu, pabrik tak boleh impor tepung tapioka
Perwakilan PT Umas Jaya Agrotama, Willy mengatakan pihaknya menyepakati keputusan hari ini, terutama soal pembatasan impor. Tinggal bagaimana pemerintah pusat yang mengaturnya.
Beberapa perwakilan perusahaan menolak menandatangani kesepakatan. Namun, dapat diabaikan mereka hanya perwakilan yang tidak masuk dalam akte perusahaan.