InsidePolitik—Debat kandidat Pilkada Lamsel diduga sarat kepentingan, pasalnya debat tersebut cenderung menguntungkan salah satu paslon.
Debat yang berlangsung di Hotel Negeri Baru Resort, Kalianda mengangkat tema yakni Sinkronisasi Pembangunan Pusat dan Daerah, Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan yang dinilai menguntungkan salah satu pihak.
Hal itu, mirip sekali dengan apa yang sedang digaungkan oleh koalisi KIM Plus.
Dimana harapannya ada keselarasan antara pemimpin di daerah mulai dari Bupati/Walikota, Gubernur.
Dalam sambutan Ketua KPU Lampung Selatan Ansurasta Razak juga sempat menyinggung pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari susunan strukturalisasi dengan pemerintah pusat.
Selain itu, kata dia, agar tidak terjadi kesenjangan antara pusat dan daerah.
Lalu, saat debat pada segmen ke-5 salah satu paslon menyinggung soal tidak melibatkan wakil di dalam kerjanya.
Hal itu dikatakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 02 Radityo Egi Pratama.
Dimana pada segmen ke-5 tersebut Egi sempat menyingung soal tidak melibatkan wakil di dalam kerjanya.
Hal yang dimaksud adalah saat menjadi pasangan calom Bupati dan Wakil Bupati, Plt Pandu Kesuma Dewangsa kurang dilibatkan dalam kegiatan ataupun kerja pemerintahan.
Egi menyebut dirinya bukan Superman yang bisa bekerja sendiri.
Di dalam kerjanya nanti, Ia berjanji akan melibatkan wakilnya dalam setiap kegiatan pemerintahan.
“Saya kan bukan Superman. Nggak bisa bekerja sendiri. Mungkin ada kekurangan yang saya miliki, dapat dilengkapi oleh wakil saya,” katanya.
“Mungkin selama bapak menjabat, bapak lupa punya wakil yang mungkin bisa membantu bapak. Bisa saling melengkapi, menutupi kekurangan bapak,” sambungnya.