InsidePolitik–Persoalan tak kunjung dibayarkannya gaji ke-13 hingga buruknya kualitas armada operasional khususnya PJU bisa jadi ganjalan serius buat Eva di Pilwakot Bandar Lampung.
Bahkan, akun Instagram resmi Eva Dwiana ramai dibanjiri oleh netizen yang mempertanyakan gaji ke-13 yang tak kunjung dibayarkan oleh Pemkot Bandar Lampung.
Selain gaji ke-13, banyaknya juga yang mempertanyakan pencairan tambahan penghasilan khususnya bagi guru yang ada di Kota Bandar Lampung.
Padahal, gaji ke-13 dan tambahan penghasilan (tamsil) bersumber dari APBN yang memang dialokasikan bagi ASN sebagai hak yang memang harus mereka terima.
Ironisnya, sampai dengan saat ini tak ada penjelasan resmi dari Pemkot Bandar Lampung terkait kejelasan kapan tunjangan tersebut dicairkan.
Padahal, ASN maupun guru di kabupaten/kota di Lampung sudah menerima gaji ke-13 sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan, belum dibayarkannya gaji ke-13 dan tunjangan lainnya ini juga menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) awal Mei 2024 lalu.
Dalam LHP BPK RI itu disebutkan sebanyak 3.878 guru tak menerima THR dan gaji ke-13 dengan nilai Rp9,8 miliar.
Dengan jumlah guru yang bertugas di Bandar Lampung itu jumlahnya sangat signifikan untuk dikonversi sebagai suara pemilih yang besar untuk Pilwakot Bandar Lampung.
Karenanya tak heran jika banyak guru di Kota Bandar Lampung punya kecenderungan untuk memilih pemimpin baru untuk mengakomodir hak mereka yang selama ini terabaikan.
Selain polemik soal gaji dan tamsil, kasus terbaru adalah buruknya kualitas kendaraan operasional PJU di Kota Bandar Lampung.
Seperti diketahui, beberapa hari yang lalu, pekerja penerangan jalan menjadi korban akibat boks kendaraan PJU yang patah.
Akibatnya, satu dari dua korban tewas dan korban lainnya yang juga siswa PKL masih dirawat intensif akibat jatuh dari ketinggian.
Tak ayal musibah ini mengundang reaksi dari netizen yang menganggap Pemkot Bandar Lampung lalai dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Ramai netizen yang menyatakan keprihatinannya terhadap musibah ini dan menuding Pemkot Bandar Lampung terkesan lalai dalam hal perawatan kendaraan operasional.