INSIDE POLITIK— Temuan beberapa karung beras bantuan yang berkutu di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, langsung direspons cepat oleh Bulog bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pangan. Klarifikasi dan penggantian beras dilakukan secara terbuka di Balai Desa Bumi Restu pada Senin pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Cabang Bulog Fedrial Farhan, perwakilan Dinas Pangan Puji Astuti, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), aparat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta media lokal. Mereka hadir untuk memastikan kejelasan informasi dan menunjukkan komitmen menjaga mutu bantuan pangan.
Bantuan berupa beras tersebut diperuntukkan bagi 890 keluarga penerima manfaat (KPM) dalam program bantuan pangan untuk bulan Juni dan Juli. Setiap keluarga menerima 10 kilogram per bulan. Dari hasil pengecekan, ditemukan tujuh karung beras dengan kutu dalam jumlah kecil, sekitar satu hingga dua ekor.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Hari ini juga kami langsung mengganti beras yang bermasalah dengan beras baru dan layak konsumsi,” ujar Fedrial Farhan dalam pernyataannya.
Sebagai tindak lanjut, Bulog dan Dinas Pangan akan memperketat proses sortir dan pengecekan kualitas beras sebelum distribusi ke wilayah lainnya. Sosialisasi juga akan diberikan kepada para pendamping PKH agar kejadian serupa tidak terulang.
Kehadiran aparat keamanan dalam kegiatan ini menjadi bagian dari pengawasan bersama, memastikan situasi tetap kondusif dan pelayanan publik berlangsung baik.
Masyarakat pun diimbau untuk aktif melapor jika menemui kualitas bantuan yang tidak sesuai. “Ini bantuan dari negara, kualitasnya harus layak dan tepat sasaran. Bila ada yang mencurigakan, segera sampaikan ke aparat desa atau dinas terkait,” ujar salah satu aparat yang hadir.
Respons cepat dan terbuka dari Bulog dan pemerintah daerah ini disambut positif oleh warga. Kolaborasi antara berbagai pihak diharapkan terus terjaga agar program bantuan pangan benar-benar memberi manfaat optimal bagi masyarakat.***