INSIDE POLITIK– Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab dipanggil Noel, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Penangkapan ini diduga terkait dugaan pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto.
“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang dilakukan tim KPK. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan intensif,” ujarnya. Fitroh menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan enggan merinci barang bukti maupun konstruksi perkara. Sesuai ketentuan, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum terhadap pihak-pihak yang diamankan.
Selain Noel, KPK juga mengamankan sembilan orang lainnya yang diduga terlibat dalam perkara yang sama. Para pihak yang diamankan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan secara intensif. Penangkapan ini menandai salah satu operasi penting KPK terkait dugaan praktik korupsi di tingkat kementerian.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Immanuel Ebenezer memiliki total kekayaan mencapai Rp17,62 miliar. Rinciannya meliputi aset tanah dan bangunan senilai Rp12,15 miliar yang tersebar di wilayah Depok dan Bogor, kendaraan senilai Rp3,34 miliar termasuk Toyota Land Cruiser 2023, serta kas dan harta bergerak lainnya. Harta kekayaan ini menjadi sorotan publik, mengingat posisinya sebagai pejabat negara.
Jejak karier dan politik Noel cukup panjang. Lahir di Riau pada 22 Juli 1975, ia dikenal sebagai Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019 sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Gerindra. Pada Juni 2021, ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia, namun dicopot pada 2022 setelah menjadi saksi meringankan dalam kasus terorisme yang menimpa Munarman. Kiprah politik dan aktivitasnya di berbagai organisasi sosial serta partai membuat nama Noel sering muncul di berbagai pemberitaan, baik karena prestasi maupun kontroversi.
Beberapa kontroversi yang pernah mencuat termasuk pernyataannya yang menyoroti pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh di Sritex dan polemik seputar peran HRD di berbagai perusahaan. Ia juga sempat menanggapi penggeledahan KPK di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, yang menambah sorotan publik terhadap peranannya.
Hingga saat ini, status hukum Immanuel Ebenezer masih menunggu keputusan resmi dari KPK. Publik dan kalangan politik tengah menunggu apakah ia akan ditetapkan sebagai tersangka, ditahan, atau dilepaskan. Kasus ini mendapat perhatian luas karena posisi Noel sebagai pejabat aktif pemerintah dan keterkaitannya dengan Partai Gerindra, yang membuat respon dari Istana dan partai politik menjadi faktor penting dalam menentukan arah perkembangan kasus ini ke depan. Kasus ini juga diprediksi akan menjadi titik fokus dalam pembahasan soal integritas pejabat publik di tengah masyarakat.***