InsidePolitik–Politisi PSI Benny Kisworo santer dikabarkan jadi incaran Rahmat Mirzani Djausal dan petahana Arinal Djunaidi.
Majunya Benny Kisworo ini juga terkait erat dengan keberadaan Ketum PSI Kaesang Pangarep yang disebut menjadi penentu.
Hal ini juga yang memincu selentingan kabar perihal alasan petahana Arinal Djunaidi dan Rahmat Mirzani Djausal yang bahkan mengikuti penjaringan di PSI.
Padahal jika mengacu pada hasil pileg, partai ini bahkan berada di urutan kedua terakhir setelah Perindo.
Dengan perolehan suara sebanyak 60.870 suara yang tersebar di seluruh dapil DPRD Lampung, PSI bahkan tak berhasil menempatkan satupun kadernya.
Namun banyak kalangan faktor Kaesang yang merupakan putra bungsu Jokowi yang membuat partai ini terlihat begitu berharga bahkan untuk kandidat sekelas Arinal dan Rahmat Mirzani Djausal.
Diakui atau tidak, faktor Jokowi memang masih dominan termasuk pada Pilkada Serentak 2024 ini.
Meski masa jabatannya hanya tinggal hitungan beberapa bulan saja lagi, namun faktor ‘Jokowi Effect’ masih amat kuat.
Jokowi didukung super koalisi yang siap secara total membackup langkah-langkah politik Jokowi, yakni; Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Hal ini pulalah yang memunculkan nama Benny Kisworo di arena persaingan Pilgub Lampung.
Benny bahkan disebut menjadi incaran Arinal dan Rahmat Mirzani Djausal sebagai cawagub.
Keberadaan Benny dianggap punya poin penting sebagai akses untuk mendapatkan restu dari Jokowi.
Bahkan Benny Kisworo juga dikabarkan mendapat tugas khusus dari ‘Mas Kaesang’ terkait keikutsertaannya di Pilgub Lampung.
Berdasarkan pantauan Inside Politik, di sejumlah ruas jalan protokol di Bandar Lampung, sejumlah banner berukuran besar bergambar Benny Kisworo juga mulai dipasang.
Benny Kisworo adalah pengusaha sekaligus politisi PSI. Pada pemilu lalu, Benny sempat maju mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI melalui PSI.
Benny maju melalui daerah pemilihan Lampung 1 yang meliputi Kota Bandar Lampung, Metro, Lamsel, Lambar, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu dan Pesisir Barat.
Namun saat itu, Benny gagal maju ke Senayan, perolehan suara yang ia raih hanya 18.017 suara.