INSIDE POLITIK— Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar di Pesawaran, Bawaslu setempat memperketat pengawasan terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT). Langkah ini diambil guna memastikan tidak ada pemilih yang sudah meninggal dunia namun masih tercatat dalam daftar pemilih yang digunakan pada PSU nanti.
Fatihunnajah, Ketua Bawaslu Pesawaran, menjelaskan bahwa seluruh jajaran pengawas sudah diberi instruksi untuk melakukan patroli pengawasan terhadap DPT. Hasil dari patroli tersebut akan segera diserahkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Kami terus memantau DPT untuk memastikan tidak ada pemilih yang sudah meninggal namun tetap tercatat. Hasil patroli ini akan kami serahkan kepada PPS dan PPK untuk tindakan lebih lanjut,” ujarnya pada Senin (28/4/2025).
Walaupun Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa DPT yang sudah ditetapkan tidak dapat dihapus, Fatihunnajah menegaskan pentingnya pendataan ulang ini sebagai dasar untuk pengawasan yang lebih akurat di setiap TPS.
“DPT yang sudah ditetapkan menjadi pegangan kami di lapangan. Kami pastikan agar tidak ada pemilih yang sudah meninggal memilih dalam PSU, yang dapat memicu pemungutan suara ulang,” jelasnya.
Selain pengawasan DPT, Bawaslu Pesawaran juga akan mengaktifkan kembali pengawas TPS (PTPS) untuk memantau distribusi formulir pemberitahuan memilih (C6). Jika ada temuan C6 yang diterima oleh orang yang sudah meninggal, Bawaslu akan memberikan rekomendasi kepada KPPS untuk melakukan perbaikan.
“Jika kami menemukan formulir C6 yang diterima oleh orang yang telah meninggal, kami akan langsung meminta perbaikan dari KPPS,” kata Fatihunnajah.
Tak hanya itu, Bawaslu juga mewaspadai potensi praktik politik uang yang dapat merusak integritas PSU di seluruh kecamatan.
“Praktik politik uang menjadi perhatian kami. Kami terus mengimbau masyarakat dan tokoh lokal agar aktif menjaga kelancaran PSU dan memastikan proses pemilu berlangsung tanpa ada kecurangan,” ungkap Fatihunnajah.
Fatihunnajah berharap agar masyarakat Pesawaran berperan aktif dalam pengawasan agar demokrasi dapat berjalan secara jujur, adil, dan tanpa adanya penyalahgunaan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta mengawasi jalannya pemilu agar tercipta suasana yang bersih dan adil,” pungkasnya.***