InsidePolitik—Bawaslu Bandar Lampung menyampaikan sebanyak 104 saran perbaikan pencocokan dan penelitian (Coklit) ke KPU Bandar Lampung.
Sebelumnya, KPU Bandar Lampung telah merampungkan proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) oleh Pantarlih.
Ketua Bawaslu Bandar Lampung, Aprilliwanda mengatakan beberapa temuan saat coklit berlangsung.
“Diantaranya, sebanyak 3 KK belum dicoklit tapi ditempel stiker. Lalu, ditemukan sebanyak 82 KK yang sudah dicoklit tapi tidak ditempel stiker. Kemudian, sebanyak 30.715 KK hasil uji petik dan pengawasan melekat. Kemudian 64 orang petugas Pantarlih tidak mencoklit secara langsung, termasuk masih ditemukan joki pantarlih, sehingga ditemukan 104 saran perbaikan,” kata Aprilliwanda dalam keterangan tertulis.
Merespon itu Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Kota Bandar Lampung Ika Kartika mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti 104 saran perbaikan Coklit yang diterima dari jajaran Bawaslu Bandar Lampung.
“Kami sudah tindaklanjuti seluruh saran perbaikan dari teman-teman Bawaslu. Ini adalah bentuk koordinasi KPU bersama Bawaslu untuk memastikan hak pilih masyarakat,” kata Ika Kartika.
Dia mengatakan, Kerja-kerja pemutakhiran data merupakan kerja-kerja yang melibatkan tim dengan jumlah anggota Pantarlih yang cukup banyak.
“Ini merupakan kerja seluruh tim dengan skala cukup besar, jika dilihat rekom dari bawaslu hanya 104 dibanding dengan data yang di coklit 790.429 itu hanya 0,01 persen, kecil sekali kesalahan yang dibuat pantarlih dibandingkan dengan hasil-hasil kerja benar pantarlih. Namun nanmaya kesalahan harus ditindaklanjuti guna kesuksesan Pilkada 2024,” tuturnya.
Ia menuturkan dirinya selalu menekankan kepada jajarannya baik PPK, PPS, maupun Pantarlih (PPDP) untuk segera menindaklanjuti saran perbaikan dari Bawaslu.
“Saya sampaikan saran perbaikan ini bukan hal yang menakutkan. Ada saran perbaikan justru terima kasih. Mekanismenya memang seperti itu,” kata Ika.
“Coklit oleh Pantarlih terhadap 794.249 pemilih potensial di 1.431 TPS tuntas dilakukan pada pekan ketiga proses validasi data pemilih,” jelasnya.
“Selanjutnya, kami akan menindaklanjuti daftar pemilih hasil Coklit terkait adanya potensi pemilih ganda atau data invalid,” sambung dia.