INSIDE POLITIK- Tugu Adipura pada Sabtu siang (19/4/2025) berubah menjadi lautan manusia. Sekitar 30.000 warga Lampung berkumpul dalam Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid III, menyuarakan kepedulian dan menggalang kekuatan untuk saudara-saudara mereka di Gaza.
Aksi yang dimulai dari dua titik, Bundaran Raden Inten II dan Masjid Taqwa Bandar Lampung, ini diwarnai konvoi damai dan pembacaan orasi kemanusiaan. Dalam aksi tersebut, terkumpul donasi lebih dari Rp200 juta, termasuk Rp100 juta dari Almaz yang diserahkan secara simbolis saat acara berlangsung.
“Kami berdiri di sini bukan karena agama, bukan karena politik, tapi karena nurani. Karena di Gaza, manusia sedang dibantai, dan dunia terlalu sunyi,” tegas Muhammad Yasir Setiawan, Koordinator Aliansi Lampung Bersama Palestina.
Aksi ini juga diiringi seruan boikot terhadap gerai-gerai waralaba internasional yang diduga terafiliasi dengan Israel. Mereka memasang stiker dan selebaran ajakan sesuai Fatwa MUI No. 80/2023.
“Kami tidak memaksa, tidak anarkis. Ini ajakan moral agar kita tidak lagi menyumbang pada mesin penjajahan,” ujar Yasir.
Yasir juga menyuarakan kritik terhadap wacana evakuasi seribu anak Palestina ke Indonesia. Menurutnya, langkah itu justru membuka jalan bagi strategi pengosongan Gaza.
“Ini bukan penyelamatan, ini pengusiran halus. Kami menolak, seperti halnya MUI dan PBNU. Palestina butuh kita berdiri bersamanya, bukan memindahkan mereka dari tanahnya,” tandasnya.
Selain seruan kemanusiaan, aksi ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah. Yasir mengingatkan bahwa Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Di saat kita baru berdiri, Palestina hadir menyambut. Sekarang mereka butuh kita, jangan tutup mata,” ujarnya penuh haru.
Rencananya, donasi akan disalurkan dalam waktu dekat melalui jalur perbatasan Mesir, dibawa langsung oleh Yasir dan Ustaz Firmansyah, mantan Rektor IIB Darmajaya dan Sekretaris Yayasan Alfian Husin.
“Kami pastikan bantuan ini tidak hanya sampai, tapi tepat sasaran. Kami buktikan, rakyat Lampung tidak tinggal diam,” tutup Yasir.***