InsidePolitik–KPU menetapkan sebanyak 26 TPS di Papua akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pilgub Papua.
Bawaslu pun didesak meningkatkan pengawasan untuk meminimalkan potensi konflik di akar rumput.
“Kami meminta Bawaslu benar-benar memberikan perhatian kepada proses PSU di Pilgub Papua. Persaingan antara dua paslon gubernur dan calon wakil gubernur berjalan ketat. Keduanya saling klaim menang. Maka proses PSU ini bisa menentukan hasil akhir sehingga butuh pengawasan ketat,” ujar Anggota Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR, Indrajaya.
PSU di Pilgub Papua akan dilakukan di 26 TPS itu akan melibatkan 9.157 pemilih. TPS yang akan menggelar PSU tersebar di enam kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Daerah yang melaksanakan PSU, yaitu lima TPS di Kabupaten Kepulauan Yapen, dua TPS di Kota Jayapura, 10 TPS di Kabupaten Jayapura, tujuh TPS di Kabupaten Mamberamo Raya, dan dua TPS lainnya tersebar di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.
Dari 26 TPS, ada dua TPS yang sudah melaksanakan PSU, yaitu TPS Kampung Poom, Distrik Poom, Kabupaten Kepulauan Yapen dan TPS Mbrurwandi, Distrik Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori.
Ia mengatakan, Pilgub yang diikuti dua paslon, Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai, dan paslon Mathius Derek Fakhiri-Aryoko Rumaropen, berjalan sangat ketat.
Maka, Indrajaya meminta KPU bekerja secara profesional, sehingga PSU bisa dilaksanakan dengan lancar dan jurdil. Diharapkan tidak ada kecurangan dan ketegangan.
“Profesionalitas penyelenggara pemilu menjadi kunci suksesnya pilkada,” terangnya
Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Papua Selatan itu juga meminta Bawaslu untuk bekerja keras dalam melakukan pengawasan.
“Pengawasan dalam PSU harus ditingkatkan, sehingga tidak terjadi kecurangan,” beber dia.
Ia meminta kedua paslon dan tim mereka untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan kondisi yang ada. Semua pihak harus ikut menjaga agar pilkada berjalan dengan kondusif.
“Masyarakat dan para pendukung paslon semakin dewasa. Kami yakin PSU bisa berjalan dengan lancar. Mari kita jaga bersama pilkada kali ini,” tegasnya.
Untuk diketahui Pilgub Papua, diikuti oleh dua pasagan calon yakni Benhur-Yeremias yang diusung PDI Perjuangan dan Matius Fakhiri-Aryoko Rumarupen yang diusung koalisi 15 partai politik.
Kedua belah pihak telah mengklaim menang. Benhur-Yeremias klaim menang 51,73%, sedangkan Matius Fakhiri-Aryoko klaim menang 53%. Hasil PSU diyakini bakal menentukan pemenang Pilgub Papua.