INSIDE POLITIK– Warga dari Desa Bumidaya, Bumi Asih, Bumi Restu, Bumi Asri, dan Tanjung Jaya di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi teatrikal panen ikan lele di ruas jalan rusak. Aksi ini menjadi cara warga untuk menyampaikan kegelisahan mereka terhadap kerusakan jalan Bumidaya hingga Pulau Jaya yang selama bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki.
Kerusakan jalan di wilayah tersebut sudah berlangsung lama, membuat lubang-lubang besar dan kecil kerap berubah menjadi genangan air saat hujan turun. Dalam aksi protes ini, warga menangkap 400 ekor ikan lele konsumsi langsung dari lubang jalan yang tergenang air. Aksi ini sekaligus menjadi simbol keresahan warga atas lambannya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di daerah mereka.
Sumedi, seorang warga Desa Bumi Restu, menjelaskan bahwa kondisi jalan yang rusak telah menghambat aktivitas warga selama lebih dari satu dekade. “Dari 10 tahun yang lalu sampai sekarang, jalan ini belum pernah tersentuh perbaikan. Padahal kami sebagai petani sangat membutuhkan jalan yang layak untuk menunjang mobilitas kami,” ujarnya.
Kerusakan ini bahkan pernah menyebabkan kecelakaan bagi warga yang melintas. Namun, menurut Sumedi, warga hanya bisa pasrah karena tidak ada upaya nyata untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut. “Kami sudah beberapa kali melihat orang jatuh di jalan ini, tapi ya sudah, kami hanya bisa menerima,” tambahnya.
Selain aksi panen ikan lele, warga juga membawa spanduk yang berisi pesan-pesan satir, seperti:
– Awas Jalan Rusak, Perbanyak Istighfar
– Mobil Pejabat Elit, Jalan Sulit
– Pelan-Pelan Boss, Lubang di Jalan Tak Senikmat Lubang di Ranjang
Pesan-pesan tersebut menjadi cara kreatif warga untuk menarik perhatian pemerintah dan menyampaikan aspirasi mereka.
Melalui aksi ini, warga berharap pemerintah Kabupaten Lampung Selatan segera menindaklanjuti kondisi ruas jalan yang rusak dengan perbaikan nyata. Jalan yang baik dianggap sebagai kebutuhan mendasar untuk mendukung produktivitas masyarakat, terutama yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
“Kami sangat berharap perbaikan jalan ini bisa dilakukan tahun ini. Infrastruktur yang baik akan mempermudah kegiatan kami dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” pungkas Sumedi.
Aksi teatrikal panen ikan lele di jalan berlubang ini tidak hanya menjadi simbol kreativitas warga, tetapi juga bentuk desakan kepada pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan infrastruktur di pedesaan. Dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah, warga optimistis bahwa impian mereka untuk mendapatkan jalan yang lebih baik dapat segera terwujud.***