InsidePolitik–Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad mengakui mobil dinas RI 36 adalah miliknya. Diketahui, patroli pengawalan mobil dinas RI 36 terlihat arogan.
Sebelumnya, viral anggota patroli dan pengawalan (patwal) yang mengawalnya menunjuk-nunjuk taksi Alphard di Jalan Sudirman-Thamrin.
“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi Ahmad.
Raffi kemudian menjelaskan kronologi kejadian secara singkat. Saat itu, di depan rangkaian mobilnya terdapat taksi Alphard.
“Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut,” terangnya.
Pengemudi taksi dan mobil itu kemudian membuka jendela dan saling adu argumen. Petugas Patwal yang mengawal mobil milik Raffi lantas menegur pengemudi taksi Alphard.
“Petugas patwal yang melihat hal ini, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dan menunjuk dengan maksud menegur “hei jangan bertengkar, Bapak ayo maju” dengan gestur tangan yang terlihat di video,” lanjut Raffi.
“Jadi tidak ada narasi arogan seperti yang tersebar di media sosial. Personil yang bersangkutan juga sudah dievaluasi oleh instansi kepolisian dan akan terus dibina agar lebih baik lagi,” ungkapnya.
Raffi berjanji ke depan seluruh timnya akan lebih berhati-hati dan bijak saat berkendara.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyatakan telah memberikan teguran kepada pihak-pihak yang terlibat dalam insiden di Jalan Sudirman-Thamrin pada Rabu (8/1/2025), sekitar pukul 16.30 WIB itu. “Sudah, sudah kita tegur,” ujar Teddy.
Teddy berpesan kepada semua pihak, termasuk pejabat untuk berhati-hati dalam berkendara. “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,”pungkasnya.
Terpisah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyampaikan permintaan maaf terkait kejadian ini. Ia memastikan anggota Patwal yang belakangan diketahui bernama Brigadir DK itu telah disanksi berupa teguran.
“Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ujar Kombes Latif.