InsidePolitik–Ditengah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia hingga melonjaknya harga dollar, pemerintah sibuk sewa 1000 Alphard untuk HUT RI di IKN.
Sebanyak 1.000 unit mobil disewa oleh pemerintah untuk memfasilitasi transportasi bagi tamu dalam peringatan HUT ke-79 RI di IKN.
“Kami dan Kemensetneg (Kementerian Sekretariat Negara) tanda tangani nota kesepahaman pengadaan 1.000 unit mobil untuk perayaan kemerdekaan,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur Damun Kiswanto dikutip dari Antara, Selasa (6/8).
Kiswanto menyebut, pihak Kemensetneg sudah membayar uang muka sebesar 50 persen dari nilai kontrak.
Untuk memenuhi permintaan, DPD Asperda Kaltim, menambah unit mobil dari luar daerah karena keterbatasan unit mobil rental di wilayah itu
“Unit mobil didatangkan dari Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Semarang, Solo, Makassar, Bali, dan Palu, dan di perjalanan menuju Kaltim,” jelasnya.
Anggaran yang digelontorkan untuk sewa mobil ini diduga tak main-main.
Mendatangkan mobil dari luar daerah ke Kalimantan Timur saja ada biaya pengirimannya.
Untuk satu unit mobil mencapai Rp 25 juta. Sehingga lonjakan harga sewa mobil tidak bisa dihindari.
Dipilihnya mobil-mobil ini untuk memberikan pelayanan para pejabat atau tamu penting lainnya.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyebut tidak ada yang mahal untuk perayaan kemerdekaan.
“Kalau untuk national day atau hari kemerdekaan menurut saya enggak ada yang mahal. Karena itu adalah hari kita. Tapi bukan berarti terus penggunaan anggaran negara itu suka-suka kita. Semuanya bisa dikontrol,” kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, harga sewa mobil memang cukup mahal termasuk untuk booking hotel. Ia mengatakan, pengeluaran anggaran besar untuk acara seperti HUT RI merupakan momen tertentu.
“Memaknainya adalah jangan disamakan apple to apple dengan situasi yang umum. Ya, bagi saya untuk kepentingan hari ulang tahun negara itu enggak ada yang mahal,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Moeldoko, ini adalah HUT RI pertama yang dirayakan di IKN. Selain itu, situasi di IKN serba terbatas.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 9,03% atau 25,22 juta orang terhitung pada Maret 2024.
“Jumlah penduduk miskin mencapai 9,03%,” ungkap Plt Sestama BPS Imam Machdi kepada wartawan.
Lebih jauh, BPS juga melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang
Di dunia, tingkat pengangguran Indonesia ini berada di posisi ke-57.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN, tingkat pengangguran Indonesia menempati posisi pertama.
Hal ini merujuk pada data dari IMF per April 2024, tingkat pengangguran di RI mencapai 5,2%.