InsidePolitik—Bacabup Pesawaran Aries Sandi mengaku hendak disogok Rp25 miliar agar tak maju di Pilkada Pesawaran.
Hal ini disampaikan mantan Bupati Pesawaran itu, seusai mendaftar ke KPU Pesawaran.
“Harga diri saya tidak bisa dibayar dengan uang, meskipun itu mencapai Rp5 triliun sekalipun. Jiwa raga saya, serta tenaga dan pikiran saya tidak bisa dibayar dengan uang, karena saya cinta Pesawaran dan memiliki mimpi-mimpi yang baik untuk Kabupaten Pesawaran lima tahun kedepan,” tegasnya.
Pasangan Aries Sandi Dharma Putra Dharma Putra dan Supriyanto (Aries-Supriyanto), secara resmi mendaftar sebagai pasangan calon Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Pesawaran tahun 2024 ke KPU Kabupaten Pesawaran..
Diketahui, dalam kontestasi tersebut pasangan Aries-Supriyanto diusung oleh 7 partai politik yakni Partai Demokrat, Golkar, PPP, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat dan PSI.
Niat Aries Sandi untuk maju nyaris gagal menyusul banyaknya parpol yang memberikan rekomendasi untuk pasangan Nanda-Antonius.
Namun, menjelang detik-detik terakhir ia berhasil memperoleh rekomendasi dan memastikan diri maju di Pilkada Pesawaran.
Aries Sandi Dharma Putra, mengatakan, pasangan calon Aries-Supriyanto telah menyerahkan dokumen persyaratan pencalonan yang diterima langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Pesawaran dan Bawaslu Kabupaten Pesawaran.
“Alhamdulillah, setelah kami memberikan dokumen persyaratan pencalonan form B1-KWK yang sudah ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris dari partai pengusung dan dinyatakan lengkap,” ujar Aries Sandi saat konferensi pers di Kantor KPU setempat.
Kemudian, Aries Sandi menjelaskan paslon Aries Sandi-Supriyanto akan melakukan tahapan selanjutnya, yaitu tes kesehatan, psikotes dan tes narkoba sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Supriyanto mengatakan, berkat dari Ketua Partai pengusung paslon Aries-Supriyanto sehingga demokrasi di Kabupaten Pesawaran masih bisa berjalan dengan baik.
“Seandainya partai pengusung kami tidak bersatu maka akan terjadi kotak kosong, dan seandainya terjadi kotak kosong maka artinya demokrasi di Kabupaten Pesawaran tidak berjalan dengan semestinya,” kata Supriyanto.
Menurutnya, dengan adanya dua pasang calon yang mendaftar pada kontestasi Pilkada serentak di Kabupaten Pesawaran, maka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan demokrasi yang sesungguhnya.