INSIDE POLITIK- Ketidakjelasan jadwal Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Siger menuai keresahan dari kalangan wali murid. Hingga hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7), institusi pendidikan gagasan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana ini belum juga memulai aktivitas pengenalan maupun kegiatan belajar mengajar (KBM).
Seorang guru dari Sekolah Siger 1 (SMP Negeri 38 Bandar Lampung) yang juga merupakan panitia penerimaan siswa baru mengaku belum menerima informasi resmi terkait jadwal dan mekanisme MPLS maupun KBM.
“Tadi sempat ada kunjungan dari Pak Abdilah dari Dinas Pendidikan Kota, beliau hanya menyampaikan bahwa pendaftaran masih dibuka hingga seminggu ke depan. Tapi soal kapan KBM dimulai, kami belum dapat arahan apa-apa,” ujarnya saat ditemui.
Situasi ini menimbulkan kebingungan di kalangan orang tua siswa yang telah mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut. Beberapa di antaranya mengungkapkan kecemasan bahwa sekolah yang mereka pilih mungkin belum siap secara struktural dan operasional.
“Banyak wali murid bertanya kepada kami. Mereka khawatir, apakah sekolah ini benar-benar akan berjalan atau hanya sebatas wacana,” imbuh guru tersebut.
Sebagai informasi, Sekolah Siger terdiri dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, dan berada di bawah naungan Yayasan Siger Prakarsa Bunda. Ketua yayasan tersebut diketahui adalah Hj. Eka Afriana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, yang juga merupakan adik kembar Wali Kota Eva Dwiana.
Namun, polemik mengenai kepemimpinan yayasan mencuat setelah nama Eka Afriana terseret dugaan kasus pemalsuan identitas beberapa waktu lalu, yang turut mencoreng kredibilitas pengelolaan institusi pendidikan tersebut.
Sementara itu, sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya di Bandar Lampung telah melaksanakan MPLS sejak Senin pagi, mengikuti kalender pendidikan resmi tahun ajaran 2024/2025.
Belum dimulainya KBM di Sekolah Siger justru menimbulkan pertanyaan besar tentang kesiapan manajemen sekolah. Padahal, dengan figur Ketua Yayasan yang berasal dari jajaran teratas dunia pendidikan kota, publik berharap sekolah ini menjadi model institusi pendidikan unggulan.
Kini, semua mata tertuju pada Dinas Pendidikan dan pihak Yayasan Siger Prakarsa Bunda untuk segera memberikan kepastian dan kejelasan arah operasional Sekolah Siger.***